Sering Ngerasa Bokek Padahal Gaji Aman? Mungkin Kamu Terjebak Gaya Hidup Konsumtif

Pernah nggak sih kalian mengalami hal ini? Gaji baru masuk, tapi seminggu kemudian dompetmu sudah sekarat?

Kamu mulai cek ulang mutasi rekening, nginget-inget apa saja yang dibeli. Tapi tetap nggak bisa paham ke mana uang itu menghilang.

Rasanya seperti ada lubang tak kasat mata yang menyedot semua isi rekening.

Aku pernah ada di fase itu. Rasanya kayak siklus tanpa ujung.

Gajian → semangat → belanja dikit-dikit → scroll e-commerce → check out → ngopi lucu → eh, kok saldo tinggal segini?

Waktu itu aku pikir, ya udahlah, kan aku kerja buat dinikmati.

Tapi setelah kejadian yang sama berulang tiap bulan, aku mulai sadar kalau ada yang salah. Bukan di jumlah gajinya, tapi di caraku mengelola dan memaknai uang.

Dan ternyata, aku sedang terjebak yang namanya gaya hidup konsumtif.

Apa Sih Gaya Hidup Konsumtif Itu?

terjebak gaya hidup konsumtif

Gaya hidup konsumtif bukan cuma soal suka belanja. Ini lebih dalam dari itu. Di mana pola hidup yang mendorong kita untuk selalu ingin membeli atau memiliki sesuatu meskipun nggak benar-benar butuh.

Beli skincare baru padahal masih ada yang belum habis. Langganan 4 platform streaming tapi cuma buka satu. Ngopi di kafe tiap hari padahal bisa bikin sendiri di rumah.

Semua ini contoh kecil, tapi kalau dikumpulkan... wow, bisa jadi angka besar lho.

Baca juga artikel lainnya: Mengenal Frugal Living: Hemat yang Bijak, Investasi untuk Masa Depan

Tanda-Tanda Kamu Terjebak Gaya Hidup Konsumtif

Waktu aku mulai sadar, ternyata ada banyak banget tanda-tanda yang ternyata sudah muncul dari dulu.

Sekarang giliranmu. Mungkin kamu juga pernah ngerasain beberapa tanda berikut ini:

  • Gaji terasa habis lebih cepat dari seharusnya, padahal kebutuhan utama sudah terpenuhi.
  • Belanja karena diskon, bukan karena butuh. Ada promo 11.11? Langsung kalap deh.
  • Beli barang hanya untuk memuaskan rasa bosan atau stres.
  • Punya banyak barang yang jarang atau malah nggak pernah dipakai.
  • Mulai pakai paylater atau kartu kredit untuk hal-hal kecil.
  • Sering merasa tertinggal karena liat update orang lain di media sosial.

Aku dulu ngerasa ini semua “normal”. Toh orang-orang juga melakukannya.

Tapi lama-lama, dompet mulai teriak, dan kepala jadi penat mikirin utang kecil-kecilan yang makin lama makin numpuk.

Baca juga artikel lainnya: 3 Cara Tinggalkan Gaya Hidup Konsumtif, Kalian Udah Cobain yang Mana?

Kenapa Gaya Hidup Konsumtif Bisa Berbahaya?

Karena dia datang diam-diam.

Awalnya nggak kerasa, cuma “jajan lucu” atau “self reward kecil”. Tapi lama-lama jadi kebiasaan yang menguras. Bukan cuma isi rekening, tapi juga kesehatan mental.

Aku pernah ngerasa cemas waktu buka aplikasi mobile banking. Deg-degan. Takut lihat sisa saldo.

Dan itu terjadi bukan karena aku nggak kerja atau nggak punya penghasilan. Tapi karena aku membiarkan gaya hidupku mengontrol keuanganku.

Tahu nggak? itu bikin aku mikir begini:

Apakah aku bekerja demi kebebasan, atau demi memenuhi nafsu konsumsi yang nggak ada habisnya?

Lalu Gimana Cara Keluar dari Pola Ini?

langkah bebas dari gaya hidup konsumtif

Aku nggak langsung berubah dalam semalam. Tapi pelan-pelan, aku mulai coba beberapa langkah, misalnya:

  1. Catat semua pengeluaran. Ini bikin aku kaget. Karena ternyata, pengeluaran random lebih besar dari yang aku kira.
  2. Tanya ke diri sendiri sebelum beli: “Ini butuh atau cuma pengen sih?”
  3. Tunda pembelian. Kalau masih pengen setelah 3 hari, baru pertimbangkan lagi.
  4. Unfollow akun-akun yang bikin FOMO belanja. Serius, ini ampuh banget.
  5. Pasang target tabungan, bukan target belanja. Jadi ada rasa puas kalau berhasil nggak belanja.

Habis melakukannya, lama-lama, aku belajar menikmati hidup tanpa harus membeli sesuatu. Dan itu terasa lebih lega. Lebih tenang.

Hidup Bukan Kompetisi Siapa yang Paling Banyak Beli

Gaya hidup konsumtif sering dibungkus dengan dalih “self love”, “rewarding yourself”, atau “hidup harus dinikmati.”

Tapi kalau ujung-ujungnya malah bikin stres, ya itu bukan cinta, itu jebakan.

Aku belajar bahwa menikmati hidup itu bukan soal berapa banyak barang yang kita punya, tapi seberapa damai hati kita menjalani hari.

Jadi, kalau kamu sering ngerasa bokek padahal gaji aman, mungkin ini saatnya tanya ke diri sendiri:

Apakah aku mengontrol uangku, atau uangku yang mengontrol aku? Mau Tahu Apa lagi nih?

Baca juga artikel lainnya: Dompet Jebol Mulu, Ini Dia Cara Hidup Hemat Agar Bisa Menabung

Posting Komentar

0 Komentar